Rabu, 10 Juni 2009

Sayap-sayap lalat


Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, “Apabila seekor lalat masuk kedalam minuman salah seorang kalian, maka cukupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya” (Riwayat al-Bukhari, Ibn Majah, dan ahad)

Jangan buru-buru merasa jijik! Bagi sebagian orang, hadits ini memang kontroversial. Masak lalat yang kesehariannya bergelimangan dalam dunia penuh kotoran ternyata membawa obat. Patut diragukan jika yang mengemukakan perkataan di atas hanyalah orang biasa, namun, yang mengatakn ini adalah Rasulullah SAW, utusan Allah Sang Pengatur segala hal dijagat raya ini. Yang mengatakan hal ini adalah Rasulullah SAW, yang tidak mengatakan sesuatu kecuali apa yang diwahyukan Allah kepadanya.


Sebagian muslim masih ada yang meragukan hadits ini dengan berbagai alasan. Biasanya, mereka menolak atau meragukan haadits ini karena mendahulukan akal dari pada syriat. Namun, ingatlah bahwa Allah berfirman,”Untuk setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waaktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui,” ( Al-An’am : 67 )

Dan Allah adalah memenuhi janjinnya. Hari ini, ilmu kedokteran telah membuktikan kebenaran sabda Rasulullah SAW empat belas abad silam.

Berangkat dari logika juga

Orang yang menolak hadits di atas mengatakan bahwa hadits tersebut tidak masuk akal. Sebab mana mungkkin lalat yang kegiatan sehari-harinya penuh dengan kotoran ternyata membawa obat penaawaar?

Namun, akal juga bertannya, mengapa lalat sehat-sehat saja jika kegiatan sehari-harinya dilakukan ditempat-tempat kotor? Selanjutnya timbul dugaan : seharusnya lalat mempunyai penawar bagi bakteri-bakteri yang menempel pada tubuhnya sehingga lalat tidak terkena dampak negatif bakteri-bakteri tersebut. Ini hanya salah satu praduga yang mendorong beberapa ahli untuk memeriksa tentang lalat ini.


Obat Alam


Berbagai institut yang mengkaji hadits di atas dalam rangkaian’Kajian Mukjizat al Quran dan as-Sunnah’ yang diketuai oleh Prof. Dr. Abdul Majid Az-Zindani eneliti secara empiris bahwa memang pada sayap kiri lalat terdapat berbagai macam virus yang mematikan. Mereka berusaha mematikan virus-virus tersebut dengan cara-caaaara konversional dan menemukan kegagalan. Namun ketika mereka memasukkan sayap kanan lalat secara otomatis mereka melihat perubahan yang signifikan. Seluruh virus apa pun yang dibawa oleh sayap kiri lalat ternyata musnah dan mati akibat obat yang terdapat pada sayap kanan.

Kabarnya, dua orang dokter non muslim juga telah melakukan kajian terhadap lalat ini dan menemukan fakta yang sama.

Enzim Tumbuhnya Baktri

Salah satu penemuan ilmiah tentang lalat yang membuktikan kebenaran hadits di atas adalah ditemukannya bakteri Yafaj pada lalat. Bakteri Yafaj adalah sejenis enzim yang sangay kecil yang menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Ternyata di dalam bakteri Yofaj ini tidak hanya bakteri jahat saja yang tumnuh disana, namun ada juga bakteri penyembih yang menawarkan bakteri jahat tersebut. Tempat tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyrmbuh ini sangat kecil, yaitu sekitar 20-25 mili micron.

Jadi, waktu seekor lalat hinggap diatas air minum kita, sebenarnya bakteri jahat yang ada pada enzim tersebut sedang berusaha mencemari air yang dihinggapi si lalat. Satu hal sederaha yang bisaa kita lakuakan adalah hanya tinggal menccelupkan lalat tersebut kedalam air yang dihinggapi si lalat. Kerena, tatkala kita celupkan keseluruhan badan si lalat kedalam air, maka bakteri enyembuh akan keluar dan mematikan baktri pembuunuh yang telah dilakukan sebeelumnya.

Lalat Sebagai Penyembuh

Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulah di Jurusan Kedokteran Universitas Iskandariyah. Mesir telah melakukan penelitin tentang hadits lalat ini dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Di zaman sekarang, para pakar penyakit baru bisa mengungkap rahasia ini beserta penyembuhannya, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Kurang lebih 30an tahun yang lalu, para ahli medis ini menyaksikan dengan mata kepala sendiri salah satu obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan membusuk yang sudah menahun adalah dengan lalat. Hai ini tentu saja tidak terlepas dari kebenaran sabda nabi Muhammad SAW.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, jelaslah bahwa ilmu pengetahuan alam perkembangannya telah menjelaskannya dalam teori illmiah sesuai denagn hadits yang mulia ini. Dan mukjizat ini sudah ditemukan sejak dahulu kala, 14 abad yang silam sebelum para pakar kedokteran mengungkapkannyan baru-baru ini.

Hadits diatas adalah salah satu berita daru Rasulullah SAW daari perkara-perkara yang ghaib. Nabi SAW, tidak lah mengucapkan dari hawa nafsunya, tetapi yang beliau ucapkan adalah wahyu Allah SWT. Sebab nabi addalah manusia sedangkan manusia tidak mengetahui hal-hal yang ghaib, bahkan Allah berfirman Nabi SAW, ”Katakanlah : ”Aku tidak mengatakan kepaadamu, bahwa perbendaharawan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.” (Al An’a : 50 )

Jadi, sebenarnya tidak masuk akal bagi kita. Makhluk Allah SWT, untuk menolaj wahyu Allah. Jadi, laksanakan saja apa yang telah Allah wahyukan, entah sudah datang pembuktiannya atau pun belum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar