Kamis, 16 September 2010

Si Lendir Penyumbat Hidung

Emmm... Kali ini Aku pingin bahas masalah ingus, karena saat aku buat artikel ini aku terkena flu... hehehe...
Pasti banyak orang yang jijik ma cairan satu ini. Tapi semua mausia pasti punya cairan yang satu ini. Sebenarnya apa sih ingus itu? Kata Pama Wikip gini nih...


Ingus adalah sejenis lendir lengket yang ada di dalam rongga hidung. Meski diangggap sebagai kotoran, namun perannya di dalam hidung tak dapat diremehkan. Hidung manusia memiliki kemampuan mengenali berbagai jenis bau-bauan dengan sangat baik karena bantuan lapisan cairan lengket ini.
Ingus memainkan fungsi penting menangkap molekul-molekul bau dan menghubungkan lebih dari 100 reseptor bau dalam rongga hidung manusia. Lendir tersebut akan menangkap partikel-partikel, seperti debu atau serbuk tanaman, kemudian melarutkannya.
Sebagian dari molekul-molekul yang ditangkapnya akan mengalir hingga ke ujung reseptor indera penciuman. Otak akan menerjemahkan informasi yang diterima indera penciuman lalu menerjemahkanya sebagai tingkatan kuat-lemahnya bau yang tercium.
Makin cepat dan makin lama reseptor menangkap molekul, berarti makin bau sumber molekul tersebut. 
Teryata Ingus itu punya manfaat juga bagi tubuh kita.
Oea,berikut ini ada artikel menarik berkaitan dengan membuang Ingus terlalu keras...


Ketika terserang flu,seringkali kita merasa terganggu oleh perasaan hidung tersumbat, atau keluarnya cairan dari hidung yang kita sebut “ingus”.  Begitu terganggunya hingga umumnya kita akan berusaha mengeluarkan ingus tersebut dengan meniupnya sekeras mungkin tanpa menyadari bahaya yang mungkin ditimbulkan.
Menurut studi yang dilakukan oleh dr. J. Owen Hendley dan beberapa pakar infeksi lain dari University of Virginia dan University of Aarhus di Denmark, kebiasaan membuang ingus dapat menyebabkan aliran balik ingus ke dalam rongga sinus. Tindakan membuang ingus dapat menyebabkan peningkatan tekanan yang cukup besar dalam rongga hidung lebih dari 7 kali lebih besar dibandingkan peningkatan yang dihasilkan ketika bersin atau batuk.
Studi dilakukan dengan memasukkan cairan kontras yang berperanan sebagai ingus ke dalam rongga hidung 10 partisipan untuk mengetahui apakah cairan tersebut memasuki rongga sinus atau tidak. Tiga partisipan diminta untuk batuk, 3 partisipan dirangsang untuk bersin, dan 4 sisanya diminta untuk meniup rongga hidungnya seperti saat membuang ingus. Setelah pergerakan cairan diukur menggunakan CT scan, didapatkan bahwa cairan kontras dalam rongga sinus hanya ditemukan pada partisipan yang diminta untuk meniup hidung.
Meski sekilas tampak tidak berbahaya, namun jika dilakukan secara keras dan terus-menerus kebiasaan membuang ingus juga dapat menimbulkan dampak yang buruk. Ingus yang terbentuk saat kita terserang flu dapat mengandung bakteri atau virus. Dengan masuknya ingus ke dalam rongga sinus, bakteri dan virus yang berada dalam rongga hidung juga dapat terdorong ke dalam dan menempel pada rongga sinus menyebabkan sinusitis.
Tidak hanya itu, tekanan keras akibat tindakan mengeluarkan ingus juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh darah, termasuk yang memperdarahi otak sehingga memicu timbulnya migrain dan hipertensi.
Sumber :http://ummuabdirrahman.wordpress.com/2010/06/19/membuang-ingus-terlalu-keras-menyebabkan-sinusitis/

Selai itu, kadang kita bertanya, dari mana datangnya ingus? iya sih, emang dari hidung, tapi ada jawaban yang lebih tepat, mau tau... baca nih..........


Jakarta, Saat orang terkena flu pasti merasa tidak nyaman dengan hidungnya karena hidung menjadi berlendir atau ingusan. Tapi ingus terbentuk bukan hanya saat flu saja, tapi juga dipengaruhi oleh beberapa sebab. Mau tahu apa saja yang menyebabkan ingus?

Ingus umumnya dihasilkan oleh lapisan sel pada saluran sinus. Rata-rata tubuh memproduksi 1-2 liter ingus per hari. Ini untuk menjaga membran nasal tetap lembab, selain itu ingus juga untuk melawan infeksi dan iritasi.

Seperti dikutip dari eHow, Jumat (7/8/2009), ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang memiliki ingus berlebih, yaitu:

Infeksi
Ingus yang dihasilkan secara normal dihubungkan dengan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Ini juga merupakan suatu cara untuk menyingkirkan benda asing yang mungkin bisa menyebabkan infeksi. Tubuh cenderung untuk merangsang produksi ingus dan mempertinggi pertahanan terhadap serangan hebat menular dari benda-benda yang dirasakan asing oleh tubuh.

Iritasi dan polusi
Terkena paparan asap, debu dan gas yang menyengat seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida menyebabkan ingus menetes secara berlebihan. Ini juga yang mengakibatkan pembengkakan dari saluran nasal dan rhinitis.

Reaksi dari makanan
Mengonsumsi makanan sehari-hari yang terlalu pedas atau menyengat menyebabkan ingus tidak terkontrol. Reaksi terhadap suatu alergi dari makanan tertentu menghasilkan kekakuan nasal dan ingus turun dari hidung ke tenggorokan. Mengonsumsi susu dan produk telur bisa memperburuk gejala alergi makanan tersebut. Mengonsumsi secara terus menerus makanan yang alergi akan memicu produksi ingus berlebih.

Faktor lingkungan
Hidup pada daerah yang kering atau lingkungan yang terlalu dingin, juga bisa memicu produksi ingus yang berlebih. Akibatnya ingus bisa menetap pada tenggorokan yang akan menjadi tempat yang ideal untuk berkembang biak bakteri atau virus patogen.

Kebiasaan tidak sehat
Kebiasaan ini meliputi merokok dan mengonsumsi alkohol. Asap rokok, alkohol dan kafein bisa mengakibatkan iritasi dan peradangan pada membran sehingga meningkatkan pengeluaran ingus.

Sekarang Anda sudah tahu apa yang bisa menyebabkan ingus berlebihan atau kadang tidak terkontrol.
Sumber : http://health.detik.com/read/2009/08/07/181001/1179494/766/dari-mana-munculnya-ingus

So, jangan remehin si "Lendir Penyumbat"....
heheheh